Sabtu, 13 Agustus 2011

Berhenti Pura-Pura Orgasme

Jangan Lagi ada kepalsuan di ranjang


PERILAKU buruk saat di ranjang tak hanya menyangkut pria semata, tapi juga wanita. Sederet keburukan kerap mereka lakukan tanpa disadarinya. Jika dibiarkan, ancaman ketidakharmonisan
ranjang pun menghantui. Jadi, hindari hal tersebut sebelum agenda bercinta menjadi sebuah petaka.

Saat di ranjang, banyak terjadi kemungkinan di luar dugaaan mulai dari kenikmatan yang memuncak hingga perilaku buruk sekalipun yang bisa membuat pengalaman seks runyam. Parahnya, hal ini tak hanya melanda pria semata tapi juga wanita.

Apakah Anda juga merasa resah dengan pengalaman seks tersebut namun enggan membahasnya dengan pasangan? Hindari saja beberapa perilaku berikut, sehingga agenda bercinta pun tetap dapat berjalan lancar.

Dr.Gembel akan memberikan sedikit penjelasannya.



1.Dirty talk yang tidak pas

Berbicara seronok diharapkan bisa membangkitkan gairah, tapi justru membuat suasana jadi tak mengenakkan. Misalnya jika pasangan terus-menerus mengulang kata tertentu, maka dia pun akan dibuat turn off.

2.Saat orangtua ikut campur

Hal ini merupakan salah satu momen paling memalukan ketika orangtua turut terlibat dalam permasalahan ranjang. Jadi, jangan pernah membawa masalah ini kepada orangtua jika tak ingin urusan ranjang menjadi tak bernyawa dibuatnya.

3.Tidak ada komunikasi

Dr Deepak K Jumani, pakar seksual dari Mumbai mengatakan, “Seks yang buruk sering kali tidak tampak dan bukan merupakan kesalahan individu. Orang sering kali merasa bahwa membahas seks merupakan masalah tabu.
Padahal, setiap orang memiliki hal berbeda dalam hal seksualitas. Jadi, tak ada salahnya membicarakan hal tersebut untuk mendapatkan keselarasan.”

4.Berpura-pura puas adalah ide terburuk

Nina Gembel(bukan nama asli), 25 tahun mengatakan “Suatu saat, saya begitu lelah bekerja dan akhirnya tidak mencapai orgasme sehingga membuat saya harus berpura-pura. Ternyata, suami saya membaca tindakan saya dan membuatnya kesal tak kepalang. Saya pun jadi merasa tidak bahagia karena tidak mampu memuaskan dirinya dan juga saya sendiri.”

5.Kecanduan pornografi

Penelitian menunjukkan bahwa pria lebih dari yang Anda pikirkan soal kecanduan pornografi.
Namun, tidak perlu menghebohkan hal tersebut. Bagi pria, hal tersebut memang terjadi secara alamiah.
Jadi, sebaiknya bersikaplah realistis ketika dia meminta fantasinya diwujudkan.
Singkirkan hambatan bagi Anda dan dia, sehingga ikatan dan keharmonisan pun tetap dapat terjalin sesuai dengan kebutuhan Anda berdua.

Happy family

^_^

1 komentar:

Bayu mengatakan...

waw .. NICE POST!!

haha :D

#visit BACK :D

Posting Komentar

Tuliskan Komentar Sobat